Pengenalan Manual Brew nih ....
HELLO PARA BLOGGERS
kali ini gua akan membahas hal yang
happening banget di kalangan muda. Banyak banget sekarang anak – anak muda pada
nongkrong di coffee shop, karna selain tempatnya asik untung hangout bisa juga
jadi tempat belajar. Nah apa sih yang identic dengan coffee shop? Pastinya
KOPI!!!
Disini gua mau
ngasih review yang menurut pandangan gua nih tentang apa aja yang gua tau tentang manual brew, biar nongkrong
makin asik dan nikmat.
Bersyukurlah
kalian karena tuhan telah menciptakan KOPI. Dan berbahagialah dan
berterimakasih kepada orang orang yang menemukan
KOPI dan mengkreasikannya.
Kopi semua orang
tua maupun muda pasti pada kenal ini,
mulai dari kopi sachet, kopi espresso, kopi susu , kopi hitam, kopi
cap kupu – kupu, kopi gayo, dll.
Langsung aja gua mulai …
Seiring
berjalannya waktu sekarang lagi happening banget sepertinya Manual Brew Coffee,
apatuh manual brew coffee , adalah salah satu cara buat nyeduh kopi , sekarang
gua mau bahas tentang alat alatnya nih, biar kita ga salah pilih cara
penyajiannya kopi, karna kopi ialah selera kita.
Biar gak panjang
lebar nih yaa, sebenernya disini gua mau ngasih tips tips dari cara penyajian
biar kita ga salah pilih cara bikin kopi.
1. French
press
Dari namanya udah
keren nih guys, cita rasa kopi pun bakalan enak guys, kalo pake ini. Kopi
jenis apapun pasti bakalan enak kalo pake ini. Pasti nih yaaa kalian pikir yang
bikin ini alat orang perancis tapi ternyata yang bikin ini orang Italy berasal
dari Milan Attilio Galimani yang kemudian di patenkan pada
tahun 1929.
Dengan Teknik memisahkan ampas kopi dan air
kopi , yang pasti bikin kita enjoy niikmatin kopi kita bersama teman. Cara
penyeduhan kopi memakai french press cenderung simple dan sederhana.
masukkan bubuk
kopi dengan grind size “Medium” ga kasar ga alus juga, namanya juga medium.
Grind size ini sangat berpengaruh pada saat proses menekan plunger. Dan juga
nih ada salah satu cara biar kopi yang kita minum gak berbeda rasanya, loh kok
bisa??
Bukannya kopi itu
rasanya cuman pahit? Weits tunggu dulu. Sebenarnya kopi punya cita rasa yang
unik dan punya ciri khas masing masing dari setiap jenis kopi itu. Nah sekarang
kembali ke french press.
Alangkah baiknya, jika pada saat
tuangkan pertama pemindahan kopi dari french press ke gelas cangkir lebih baik semuanya
aja di tuang ke gelas cangkir atau gelas minum, kenapa begitu karena kopi yang
berada di french press masih terus berekstraksi makanya rasanya berbeda dari
tuangan gelas pertama.
Simplenya
gini, alat satu ini cocok untuk pemula yang tertarik untuk
belajar manual brewing. Setelah
melakukan pre-heat selama sekitar 2-3
menit, masukkan biji kopi yang telah digiling dalam level paling kasar (coarse) kemudian tuang
air panas sebanyak 360 ml dan aduk. Pasang kepala French Press dan seduh kopi
selama 4 menit sebelum menekan filter ke bawah. Nah rasio antara
kopi dengan air 20 gr : 360 ml
2. Aero Press
AeroPress mulai
diperkenalkan oleh Alan Adler pada tahun 2005 dan menjelma menjadi alat manual brewing favorit
para barista. Bentuknya pun fleksibel sehingga mudah dibawa kalau kamu traveling dan
tak bisa lepas dari jenis kopi tertentu.
Untuk alat ini, gunakan biji kopi yang digiling medium (sedikit
kasar mirip garam) sebanyak 15 gr. Basahi kertas filter terlebih dulu untuk
menghilangkan residu pada kertas filter.
Sebaiknya, brew
chamber atau tabung tempat meletakkan kopi juga dipanasi dulu
atau pre-heat dengan
menyiramkan air panas. Ini pun berlaku untuk alat lain, sampai cangkir yang
akan kamu gunakan. Masukan bubuk kopi ke dalam brew chamber dan tuangkan air panas
sebanyak 225 ml. Aduk dan seduh selama 10 detik atau tergantung kebiasaan kamu,
kemudian pasang plunger atau
penutup Aeropress. Tekan plunger ke
bawah sehingga kopi mulai menetes ke gelas yang ada di bawah. Nah rasio yang
digunakan antara kopi dengan air adalah 15 gr : 225 ml.
3. Hario V60
Alat dengan sudut kemiringan 60 derajat inilah yang melambungkan
nama besar Hario sebagai perusahaan penghasil alat seduh kopi asal Jepang.
Pasang filter yang
telah dipanasi sebelumnya, kemudian masukkan biji kopi yang telah digiling
dengan tingkat kehalusan medium-fine sebanyak
20 gr. Untuk V60 rasio yang digunakan antara kopi dengan air sebanyak 20 gr :
300 ml. Tuang air panas sampai membasahi semua bubuk kopi, biarkan dulu selama
10-15 detik untuk proses blooming yang
dapat untuk menghilangkan karbondioksida yang muncul setelah roasting.
Saat blooming,
kamu akan melihat gelembung di atas bubuk kopi. Lalu silakan lanjutkan menuang
air secara perlahan tanpa terputus dengan gerakan memutar.
4.
Moka Pot atau
Bialetti
Moka pot adalah alat manual brewing yang
bisa digunakan untuk membuat espresso
shot karena sistem kerjanya memanfaatkan tekanan uap air yang
dihasilkan dari proses pemanasan air pada chamber bialetti.
Rasio kopi dengan air adalah 15
gr : 250 ml . Tuang air ke dalam chamber moka pot. Tuang bubuk kopi
ke dalam filter moka
pot, ratakan, kemudian lakukan tamping layaknya
saat membuat espresso dengan menggunakan portafilter.
Pasang semua bagian moka pot dengan benar, mulai dari chamber, filter, sampai bagian
penutup moka pot. Setelah itu, letakkan moka pot di atas kompor dan nyalakan
api untuk mulai proses brewing yang
biasanya membutuhkan 3-4 menit, namun sedikit lebih lama kalau kamu menggunakan
air biasa. Secara perlahan, kopi akan naik ke atas permukaan teko pada moka
pot. Saat semua air telah naik, segera matikan api untuk menghindari seduhan
jadi gosong.
5. Vietnam Drip
Membuat kopi dengan alat ini membutuhkan kesabaran ekstra karena
menghabiskan waktu lumayan lama, sekitar 15 menit. Sesuai namanya, alat ini
digunakan untuk membuat kopi yang sering dinikmati masyarakat Vietnam, yaitu
dengan dengan susu kental manis.
Setelah pre-heat,
masukkan kopi yang telah digiling dengan tingkat kehalusan fine, ratakan, tuang
air panas, lalu letakkan penutup Vietnam Drip. Rasio kopi dengan air yang
digunakan adalah 8 gr : 150 ml.
6. Chemex
Chemex bisa menghasilkan 8 cangkir kopi dalam sekali seduh,
sehingga cocok untuk kamu yang ingin menikmati kopi bersama dengan kawan-kawan.
Tuang biji kopi yang telah digiling medium ke dalam kertas filter yang sudah
dipasang pada chemex.
Ratakan kopi kemudian tuang air sampai membasahi seluruh
permukaan lalu diamkan 10-15 detik untuk proses blooming. Setelah
itu, lanjutkan menuang air sampai habis dengan teknik pouring yang
kamu sukai. Waktu sedugnya sedikit lebih lama dibanding alat lain, yaitu
sekitar 4 menit. Rasio kopi : air = 30 gr : 500 ml
7. Rok Presso
Memerlukan tenaga ekstra saat menggunakan mesin ini, tapi
sebanding karena dapat menghasilkan espresso yang tak kalah dibanding espresso
dari mesin. Setelah pre-heat,
tekan tuas untuk membuang air.
Masukkan kopi yang telah digiling dengan tingkat kehalusan fine ke dalam
portafilter, tamping, pasang portafilter pada group head rok
presso dengan benar, kemudian tuang air panas ke dalam chamber yang berada di
bagian atas alat. Setelah itu, lakukan ekstraksi dengan menarik tuas rok presso
ke bawah. Kopi pun mulai menetes ke bawah. Nah untuk mesin ini menggunakan rasio
kopi dengan air sebesar 14 gr : 120 ml.
8. Syphon
Alat yang dikenal juga sebagai manual brewing vacuum pot ini
memiliki desain unik dan harga yang cukup mahal. Syphon pertama kali ditemukan
di Jerman pada abad ke-19. Penggunaannya agak sedikit rumit karena kamu harus
sedikit merakitnya sebelum digunakan. Kamu harus memasang kail kawat di bagian
bawah funnel syphon.
Kemudian, tuang air ke dalam gelas bulat yang menyatu dengan stand syphon.
Nah jangan lupa nih rasio kopi dengan air yang digunakan
sebanyak 16 gr : 250 ml.
Kamu bisa menggunakan air panas atau air biasa namun memerlukan
waktu lebih lama. Nyalakan kompor kecil (mini
burner) untuk memanaskan air. Pasang funnel ke dalam
gelas lab dengan keadaan agak miring agar udara masih bisa masuk saat proses
pemanasan air. Setelah air mulai mendidih, perbaiki posisi funnel syphon sampai
lurus dan menutup chamber
glassberisi air.
Kamu akan melihat air mulai naik perlahan ke bagian
atas funnel.
Setelah semuanya naik ke permukaan funnel
syphon, segera masukan bubuk kopi yang telah digiling dengan
level medium-coarse.
Aduk kopi agar proses ekstraksi merata, seduh selama 40 detik sambil
mengecilkan api pada burner.
Setelah proses seduh selesai, segera matikan burner dan kopi akan mulai tersedot
ke bagian bawah chamber
glass. Keren sekali melihat proses yang satu ini!
Terakhir nih …
9. Kalita Wave
Kalita Wave sekilas mirip V60. Yang membedakan adalah bentuknya
trapesium dengan bagian bawah rata (flat
drip) dengan tiga buah lubang. Rasio yang digunakan adalah kopi :
air = 20 gr : 300 ml.
Masukkan biji kopi yang digiling dengan tingkat medium ke dalam
kertas filter yang
telah dipasang pada alat. Ratakan bubuk kopi, tuang air membasahi seluruh permukaan
bubuk kopi, diamkan selama 10-15 detik untuk blooming. Kemudian, lanjutkan menuang
air secara berkelanjutan. Biarkan dulu kopi terseduh selama 2-3 menit, kemudian
siap untuk dinikmati.
source : http://dining.grivy.com/h/i/336072633-9-alat-manual-brew-yang-harus-kamu-tahu
source : http://dining.grivy.com/h/i/336072633-9-alat-manual-brew-yang-harus-kamu-tahu
Komentar
Posting Komentar